Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus-menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan Perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Berdasarkan data dari pusat data dan informasi departemen kesehatan RI 2011, jumlah penduduk lanjut usia provinsi Sumatra Barat tercatat 414 373 orang. Sedangkan Tanah Datar jumlah lanjut usia pada tahun 2011 sebanyak 39 231 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap kemampuan memori pada lansia dengan demensia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar tahun 2016.
Populasi dalam penelitian ini yaitu Semua lanjut usia yang mengalami Demensia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar yang berjumlah 50 orang lansia. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling sehingga didapatkan sampel yaitu 14 orang. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuisioner dan analisis Univariat dan analisis Bivariat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan memori lansia sebelum dilakukan terapi tertawa sebesar 4,39 dan setelah dilakukan terapi terdapat peningkatan kemampuan memori pasien dengan nilai rata-rata 5,57. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Paired Sample T-test dependent dengan hasil yang didapatkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan memori sebelum dan setelah dilakukan terapi tertawa dengan nilai signifikan p= 0,022 (p< 0,05). Sehingga didapatkan (Ha) Adanya pengaruh terapi tertawa terhadap kemampuan memori pada lansia dengan demensia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2016 dengan nilai (p=value) 0,022 (p< 0,05).
Penelitian ini diharapkan bisa membantu mengurangi pengaruh demensia dini terhadap lansia, baik di lahan pendidikan maupun di lingkungan masyarakat.