Chlorhexidine merupakan salah satu obat kumur yang poten dan mempunyai antibakteri dengan spektrum luas. Efektif terhadap Gram positifan serta Gram negatif meskipun untuk jenis yang terakhir efektiviasnya sedikit lebih rendah, namun efektif mengurangi radang gingiva serta akumulasi plak. Perawatan orthodontic, termasuk fixed orthodontic (ortho cekat) dewasa ini sering digunakan seiring meningkatnya pengetahuan masyarakat. Gingivitis adalah suatu penyakit periodontal, biasannya disebabkan oleh mikroorganisme plak dan produknya yang mengakibatkan terjadinya inflamasi dan infeksi yang menghancurkan jaringan pendukung gigi termasuk gingiva, ligament periodontal, tulang alveolar. Adanya piranti fixed orthodontic yang menempel pada gigi-gigi akan menyulitkan untuk membersihkan gigi sehingga cenderung terjadi penumpukan plak pada gigi sekitar bracket dan sepertiga mahkota gigi pada tepi gingiva. Kebersihan gigi dan mulut yang baik dapat dimaknai bahwa gigi dan mulut terbebas dari adanya debris, kalkulus, plak atau material asing lainnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kumur chlorhexidine terhadap skor gingivitis pasien ortho cekat usia 15-30 tahun di praktek Drg. Sofyan Makassar. Sampel diperoleh dari popilasi yang berjumlah 30 subjek gingvitis yang menggunakan ortho cekat. Kumur dilakukan di rumah selama 7 hari dengan 2 kali kumur setiap hari yaitu setelah subjek sikat gigi pada pagi hari dan setelah subjek sikat gigi sebelum tidur malam. Kemudian dianalisis menggunakan ujin statistik Paired sample T Test. Berdasarkan analisis statistik terjadi penurunan derajat gingivitis dan ada perbedaan kumur chlorhexidine terhadap skor gingivitis pasien ortho cekat, setelah kumur dengan chlorhexidine.