Artikel ini merupakan hasil penelitian karya tari berbasis tradisi dengan unsur-unsur inovasi pada materi garapan. Nama Srimpi Menak Lare dipilih karena dianggap merepresentasikan bentuk kebaruan dalam visualisasi genre Tari Srimpi. Mengenai Tari Srimpi secara tradisi dikenal sebagai sebagai jenis penyajian tari putri diperagakan oleh empat penari. Penciptaan Tari Srimpi Menak Lare bersumber dari Sastra Lakon Menak Lare karangan R.Ng. Yosodipura I. Tokoh utama yang hadir dalam Sastra lakon Menak Lare adalah Tiyang Agung Menak Jayengrana atau lebih dikenal sebagi Amir Ambyah. Tokoh ini menginspirasi sebuah keteladanan yang dijadikan sumber matri dramataik Srimpi Menak Lare. Tari Srimpi Menak Lare juga mengedepankan aspek edukasi seni melalui peraganya yang masih usia remaja dengan varian 2 orang penari peraga laki-laki dan 2 orang penari peraga perempuan. Hal ini akan menghahasilkan kontribusi yang bersifat penciptaan pola tekni, pola interpretasi, dan pola estetik baru. Penggunaan metode penelitian artistik menempatkan langkah riset dalam tahapan observasi dan studi pustaka, interpretasi dan eskperimentasi, pembentukan, dan pergelaran. Pada akhirnya bentuk keluaran artikel ini merupakan aplikasi jenis penyajian Srimpi dengan inovasi pada tipe khusus bentuk tari edukasi anak.