Masalah dalam penelitian ini terkhusus ruang pentasnya adalah dimana tari Rejang Renteng hanya ditarikan diacara puja wali atau piodalan, jadi peneliti harus menunggu waktu yang tepat untuk menanti datangnya hari Purnama yang jatuhnya hanya setiap satu bulan sekali, dan tidak tentu juga setiap hari persembahyangan Purnama di tampilkannya tari Rejang Renteng ini, karena tujuan di pentaskannya tari Rejang Renteng ini adalah untuk menyambut dewa/dewi atau para leluhur agar ikut menyaksikan upacara persembahyangan di pura tersebut. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam memecahkan masalah dan mengumpulkan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan teknik analisis data dengan cara observasi, pengumpulan laporan (pengolahan data) dan kesimpulan. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan perekaman.Hasil penelitian menunjukan bahwa tari Rejang Renteng ditemukan berbagai aspek-aspek yang terdapat dalam setiap ragam geraknya yaitu mulai dari aspek ruang positif-negatif, level, pola lantai, arah, dan dimensi. Sedangkan pada aspek ruang pentas untuk pertunjukan tari Rejang Renteng biasa ditarikan pada acara persembahyangan, panggung yang digunakan adalah [anggung non konvensional yaitu panggung yang tidak ada aturan baku pengukurannya, dalam hal ini yaitu pada halaman utama didalam pura (utama mandala).