Appendisitis akut adalah radang apendik dengan awal mula gejala akut, yang memerlukan pembedahan cepat, dan biasanya ditandai dengan sindroma nyeri hebat di bagian kuadran kanan bawah Perut, demam, dan kadang-kadang disertai ruptur pada apendik. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2010 insiden Appendisitis di dunia sebesar 8% dengan angka kematian 0,2 – 0,8%. Appendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri akut pada bagian abdomen. Metamizol adalah analgesik yang paling sering digunakan untuk mengobati nyeri Appendisitis karena efek bleeding dari metamizol lebih rendah dibandingkan dengan obat analgesik lain. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui data profil peresepan metamizol pada pasien post op apendik di Rumah Sakit Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan Irna-A berdasakan usia, jenis kelain, dosis obat, dan lama pemberian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif selama 1 tahun (januari-desember 2020). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 78 peresepan, terdapat 60 resep yang menggunakan metamizol. Persentase tertinggi, sebesar 26,7% dari pasien Appendisitis berusia 17-25 tahun. Sementara berdasarkan jenis kelamin, pasien terbanyak adalah laki-laki sebesar 65%. Berdasarkan dosis dan lama pemberian, sebesar 30% pasien Appendisitis diresepkan metamizol 3x1 selama 3 hari. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peresepan analgesik pada pasien Appendisitis di Rumah Sakit Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan Irna-A menggunakan metamizol