Journal article // Buletin Palawija






Perbaikan Toleransi Genotipe Kedelai terhadap Cekaman Kekeringan
Soegijatni Slamet, Suyamto Suyamto

Metrics

  • Eye Icon 0 views
  • Download Icon 0 downloads
Metrics Icon 0 views  //  0 downloads
Perbaikan Toleransi Genotipe Kedelai terhadap Cekaman Kekeringan Image
Abstract

Di Indonesia, 40% dari total lahan pertanaman kedelai terdapat di lahan kering, sehingga air merupakan salah satu faktor pembatas. Pengairan pada lahan kering tergantung pada air hujan, sehingga setiap musim kemarau sering terjadi kekeringan terutama saat stadia pengisian polong/biji. Rendahnya produksi kedelai sering dijumpai akibat ketersediaan air tidak mencukupi selama pertumbuhan tanaman dan lebih lanjut berakibat menurunnya hasil biji. Masa kritis tanaman terhadap air pada masa pembungaan dan pengisian polong/biji. Pada tanaman kedelai, cekaman kekeringan saat pengisian polong/biji lebih berpengaruh terhadap hasil biji yang akan dicapai. Seleksi untuk mendapatkan varietas kedelai yang toleran terhadap kekeringan dan berdaya hasil tinggi dan lebih efisien dengan karakterisasi hasil biji pada saat periode pengisian polong/biji mengalami cekaman kekeringan. Kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian toleransi kekeringan adalah indeks toleransi cekaman (ITC), indeks adaptasi (IA), dan indeks toleransi (IT). Kriteria seleksi ITC dan IA pada dasarnya dapat memilih genotipe-genotipe ysng toleran kekeringan dan berdaya hasil tinggi pada lingkungan tercekam kekeringan maupun lingkungan optimal. Hasil penelitian menunjukan bahwa genotipe MLG 2805, Wilis dan Lokon/MLG 3072-2, Davros/MLG 2984-2, dan Kipas putih/MLG 2805-1. Berdasarkan hasil ini, maka terdapat peluang besar untuk mendapatkan varietas kedelai toleran kekeringan.

Metrics

  • Eye Icon 0 views
  • Download Icon 0 downloads
Metrics Icon 0 views  //  0 downloads