This paper examines the pharmaceutical patent protection impact on Indonesian drugs price. As patent owner, companies could set high price for their drugs. However, such condition limits the access of the poor from patented drugs. Therefore, balance between patent protection, public welfare, and compliance to TRIPs agreement must be ensured. Penelitian ini membahas dampak paten produk-produk farmasi terhadap harga obat di Indonesia. Sebagai pemegang hak paten, Perusahaan farmasi dapat menetapkan harga yang tinggi. Namun, kondisi ini membatasi akses masyarakat miskin untuk memperoleh obat yang terpatenkan. Dengan demikian, harus ada keseimbangan antara perlindungan hak paten, kesejahteraan masyarakat, dan kepatuhan terhadap TRIPs.