PT XYZ memiliki enam gudang sebagai tempat menyimpan dan merawat material sebelum digunakan dalam pabrik. Pada saat menyimpan material dalam gudang spare part terdapat material yang tidak dapat digunakan lagi atau disebut dengan obsolete. Material obsolete merupakan material yang sudah diganti dengan merk atau model atau tipe yang berbeda, telah rusak, telah lewat masa pakainya (expired) ataupun sudah tidak dapat digunakan lagi dipabrik serta material detection flag yang telah dilakukan proses duplikasi atau konsolidasi. Kapasipitas Gudang semakin kecil dan sempit merupakan risiko tertinggi dari identifikasi risiko menggunakan metode House of Risk (HOR) yang memiliki nilai RPN sebesar 432. Berdasarkan data tersebut diperlukan solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut mulai dari alternatif modification, scrapping, hingga pemusnahan material yang di proses melalui software super decesion dengan metode Analytic Network Process (ANP).