Lahan di Indonesia cukup luas, sekitar 157,2 juta ha merupakan lahan suboptimal dari luas daratan 189,1 juta ha. Namun lahan ini memiliki produktivitas yang rendah karena keterbatasan kesuburan tanah yaitu : rendahnya pH tanah, hara N,P dan K, kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB), serta tingginya kadar Al, Fe, Mn. Alternatif penggunaan abu sekam padi dan pupuk hayati merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan kesuburan tanah suboptimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknologi dalam meningkatkan produktivitas tanah suboptimal basah dan pertumbuhan tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat dari bulan Maret-September 2020. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 2 perlakuan. Perlakuan pertama : abu sekam padi (kode a), a1= 0,75 kg/petak, a2= 1,5 kg/petak, a3= 2,25kg/petak. Perlakuan kedua : pupuk hayati Trichoderma sp (kode t), t1=10 ml/liter, t2=20 ml/liter, t3=30 ml/liter, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kombinasi abu sekam padi sebanyak 1,5 kg/petak (15 ton/ha) dan pupuk hayati Trichoderma sp sebanyak 30 ml/liter (perlakuan a2t3) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman padi. Sementara variable pH tanah, unsur hara N, P, K, dan jumlah klorofil memberikan pengaruh yang tidak nyata.