Kemiskinan merupakan masalah multidimensional yang telah menyita banyak pemikiran para ahli, waktu, dan anggaran negara dalam upaya pengentasannya. Dampak terbesar yang ditimbulkan oleh fenomena kemiskinan ini adalah munculnya kemiskinan anak. Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak mendapat hak-hak yang semestinya mereka peroleh. Berbicara mengenai kemiskinan anak tentu tidak akan pernah terlepas dari kemiskinan rumah tangga. Rumah tangga yang miskin secara otomatis akan memiskinkan anak yang ada pada rumah tangga tersebut. Sehingga untuk mencegah terjadinya kemiskinan pada anak, maka sama halnya dengan mengupayakan pengentasan kemiskinan rumah tangga tersebut. Dalam upaya pengentasan kemiskinan, sebenarnya kita luput melihat fenomena lebih banyaknya rumah tangga yang berada di sekitar garis kemiskinan, khususnya rumah tangga yang hampir miskin. Rumahtangga-rumahtangga tersebut sangat rentan untuk terperosok dalam jurang kemiskinan. Sehingga hal paling mendasar yang perlu dilakukan untuk melakukan pengentasan kemiskinan adalah mencegah rumahtangga untuk jatuh miskin. Pengukuran kerentanan kemiskinan dalam penelitian ini diadopsi dari pendekatan yang dibangun oleh Chaudhuri yaitu Vulnerability as Expected Poverty (VEP). Yang membedakan adalah penggunaan data panel dalam penelitian ini, sehingga model pengeluaran konsumsi yang dibangun adalah model regresi data panel.