Keputusan seseorang melakukan konversi agama, akan menimbulkan sejumlah masalah pada internal individu yang bersangkutan. Di Kota Singkawang, jumlah muallaf cukup banyak, terutama dari etnis Tionghoa dan Dayak. Sebagian besar mereka melakukan konversi ke Islam karena alasan pernikahan. Melihat karakteristik mereka baik dari aspek etnis maupun alasan berkonversi, pembinaan yang bersifat spesifik dengan penerapan manajemen program yang baik menjadi suatu keniscayaan. Penelitian ini berupaya mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi dalam pembinaan pada muallaf dan bentuk-bentuk pembinaan yang dilakukan.Berdasarkan kajian di lapangan ditemukan bahwa masalah-masalah pembinaan pada muallaf dikategorikan ke dalam tiga faktor yaitu dari diri muallaf sendiri, dari tubuh organisasi PITI dan masalah yang dihadapi Kementerian Agama Kota Singkawang. Selanjutnya, untuk mengatasi problematika pembinaan muallaf, peneliti menawarkan solusi berupa program konseling komprehensif bagi muallaf.