Recently Published
Policy brief

Kesesuaian Kota Yogyakarta Memenuhi Kriteria Kota Ramah Lanjut Usia Menurut WHO Belum Mencapai 50%

Pada tahun 2002 WHO mengeluarkan pedoman kota ramah lanjut usia (Age Friendly Cities giudeline) merespon dua fenomena demografi penting, jumlah penduduk lanjut usia yang meningkat pesat dan meningkatnya arus urbanisasi yang mengglobal. Check list pedoman WHO ini mencakup 95 indikator penting yang terbagi dalam 8 dimensi agar lanjut usia tetapi bisa aktif dan sehat di usia tuannya, yaitu: Gedung dan Ruang Terbuka, Transportasi, Perumahan, Partisipasi Sosial, Penghormatan dan Inklusi Sosial, Partisipasi Sipil dan Pekerjaan, Komunikasi dan Informasi, Dukungan Masyarakat dan Kesehatan. Saat ini Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki persentase jumlah lanjut usia yang paling tinggi di Indonesia karena keberhasilan dari program KB, kesehatan dan juga migrasi keluar. Oleh karena itu Kota Yogyakarta menjadi salah satu kota yang ikut dinilai oleh peneliti SurveyMETER dan Center for Ageing Studies, Universitas Indonesia, tentang kesesuaiannya memenuhi kriteria Kota Ramah Lanjut Usia WHO.
Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Mataram

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Surakarta

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Surabaya

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Payakumbuh

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Medan

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Malang

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Mataram

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Surakarta

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Surabaya

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Payakumbuh

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Medan

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Malang

Most Viewed
Policy brief

Angka Prevalensi Demensia, Perlu Perhatian Kita Semua

Kurang dari empat tahun Indonesia akan memiliki struktur penduduk yang tua, yaitu persentase penduduk yang berusia 60 tahun atau lebih paling tidak 10%. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia terjadi juga peningkatan jumlah penduduk dengan penyakit degeneratif seperti demensia. Sebanyak 60-70 % demensia, merupakan demensia Alzheimer. Demensia Alzheimer (pikun) merupakan penyakit degeneratif dimana terjadinya penurunan fungsi otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat, pengambilan keputusan, perilaku dan fungsi otak lainnya hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada saat ini belum diketahui secara pasti berapa banyak lanjut usia di Indonesia yang mengalaminya. Pengetahuan masyarakat tentang demensia Alzheimer (pikun) sebagai sebuah penyakit juga masih kecil. Sebagian besar masyarakat menganggap demensia Alzheimer (Pikun) sebagai bagian dari proses penuaan yang sifatnya alami. Di sisi lain penyakit demensia alzheimer belum ada obatnya sehingga deteksi dini sangat perlu dilakukan, termasuk angka prevalensi pada masyarakat perlu diketahui untuk mengetahui beban dari komunitas dan pelayanan kesehatan. Salah satu tujuan dari survei demensia di D I Yogyakarta yang dilakukan oleh SurveyMETER pada tahun 2016 dengan support dari Knowledge Sector Initiative DFAT adalah untuk mendapatkan prevalensi demensia. Survey ini dibangun dari hasil studi Demensia di Jakarta dan juga dari Survei Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI) atau Indonesia Family Life Survey (IFLS). DI Yogyakarta merupakan provinsi dengan persentase jumlah lanjut usia terbanyak di Indonesia. Persentase lanjut usia Indonesia 15 tahun lagi terlihat di D I Yogyakarta sekarang. Angka prevalensi demensia dari survei demensia di D I Yogyakarta menunjukan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan angka prevalensi pada tingkat internasional. Seberapa besar lebih tingginya tingkat prevalensi demensia pada setiap kelompok umur, tempat tinggal dan implikasinya dipaparkan dalam policy brief ini.
Journal article

Education, Vulnerability, and Resilience After a Natural Disaster

The extent to which education provides protection in the face of a large-scale natural disaster is investigated. Using longitudinal population-representative survey data collected in two provinces on the island of Sumatra, Indonesia, before and after the 2004 Indian Ocean tsunami, we examine changes in a broad array of indicators of well-being of adults. Focusing on adults who were living, before the tsunami, in areas that were subsequently severely damaged by the tsunami, better educated males were more likely to survive the tsunami, but education is not predictive of survival among females. Education is not associated with levels of post-traumatic stress among survivors 1 year after the tsunami, or with the likelihood of being displaced. Where education does appear to play a role is with respect to coping with the disaster over the longer term. The better educated were far less likely than others to live in a camp or other temporary housing, moving, instead, to private homes, staying with family or friends, or renting a new home. The better educated were more able to minimize dips in spending levels following the tsunami, relative to the cuts made by those with little education. Five years after the tsunami, the better educated were in better psycho-social health than those with less education. In sum, education is associated with higher levels of resilience over the longer term.
Working paper

Informasi Menguatkan Kebijakan: Studi Episode Komitmen Kota Denpasar Mewujudkan Kebijakan Integrasi Kota Layak Anak, Kota Ramah Lansia, dan Ruang Terbuka Hijau dalam Kota Sehat

Working paper

Data Menginspirasi Kebijakan: Episode Studi Kota Balikpapan Menuju Kota Ramah Lanjut Usia 2030

Working paper

Iron Deficiency and the Well-being of Older Adults: Early Results From a Randomized Nutrition Intervention

Policy brief

Kota Ramah Lansia (Kota Payakumbuh)

Policy brief

Two of Ten Elderly Have Dementia When Entering Age of 70 Years Old

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Depok

Working paper

Study Of The Tsunami Aftermath And Recovery (STAR): Ketahanan dan Pemulihan di Sumatra Setelah Tsunami

Working paper

Informasi Menguatkan Kebijakan: Studi Episode Komitmen Kota Denpasar Mewujudkan Kebijakan Integrasi Kota Layak Anak, Kota Ramah Lansia, dan Ruang Terbuka Hijau dalam Kota Sehat

Working paper

Data Menginspirasi Kebijakan: Episode Studi Kota Balikpapan Menuju Kota Ramah Lanjut Usia 2030

Working paper

Iron Deficiency and the Well-being of Older Adults: Early Results From a Randomized Nutrition Intervention

Policy brief

Kota Ramah Lansia (Kota Payakumbuh)

Policy brief

Two of Ten Elderly Have Dementia When Entering Age of 70 Years Old

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Depok

Working paper

Study Of The Tsunami Aftermath And Recovery (STAR): Ketahanan dan Pemulihan di Sumatra Setelah Tsunami

Suggested For You
Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Denpasar

Report

Indonesia Family Life Survey East 2012: User's Guide and Field Report

Working paper

Causal Effect of Health on Labor Market Outcomes: Experimental Evidence

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Makassar

Book

Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030: Kota Balikpapan