Recently Published
A Hermeneutical Study on the Symbolic Meaning of the Number 144.000 in Revelation 7:1\u002D17 Image
Journal article

A Hermeneutical Study on the Symbolic Meaning of the Number 144.000 in Revelation 7:1-17

Responsibilities of Students in Higher Education During the COVID\u002D19 Pandemic and New Normal Period Image
Journal article

Responsibilities of Students in Higher Education During the COVID-19 Pandemic and New Normal Period

A Hermeneutical Study on the Symbolic Meaning of the Number 144.000 in Revelation 7:1\u002D17 Image
A Hermeneutical Study on the Symbolic Meaning of the Number 144.000 in Revelation 7:1\u002D17 Image
Journal article

A Hermeneutical Study on the Symbolic Meaning of the Number 144.000 in Revelation 7:1-17

Responsibilities of Students in Higher Education During the COVID\u002D19 Pandemic and New Normal Period Image
Responsibilities of Students in Higher Education During the COVID\u002D19 Pandemic and New Normal Period Image
Journal article

Responsibilities of Students in Higher Education During the COVID-19 Pandemic and New Normal Period

Most Viewed
Makna Perkataan Paulus Tentang Hidup Adalah Kristus dan Mati Adalah Keuntungan Berdasarkan Filipi 1:12\u002D26 Image
Journal article

Makna Perkataan Paulus Tentang Hidup Adalah Kristus dan Mati Adalah Keuntungan Berdasarkan Filipi 1:12-26

Makna perkataan Paulus tentang hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan berdasarkan Filipi 1:12-26 menunjukkan bahwa penderitaan orang percaya melalui pemberitaan Injil mampu menginspirasi orang lain untuk bermegah di dalam Kristus. Kemajuan Injil tidak ditentukan oleh situasi apapun atau motivasi siapapun karena apa yang sudah Tuhan bukakan, tidak ada siapapun juga yang akan bisa menutupnya. Pemberitaan Injil dengan sukacita menghasilkan sukacita bagi kedua pihak. Sukacita yang dimaksud adalah sukacita yang bersumber dari Kristus saja. Kesulitan hidup apapun yang menimpa orang percaya tidak membuat mereka meninggalkan Tuhan, justru penderitaan karena Kristus membuat mereka bermegah kepada Tuhan. Pengenalan yang benar kepada Tuhan akan membawa hidupnya untuk memprioritaskan Kristus sehingga kesulitan apapun yang dihadapi akan mampu membuatnya untuk terus hidup dalam sukacita pengharapan kepada Tuhan.The meaning of Paul words “to live is Christ and to die is gain” based on Philippi 1:12-26, shows that the suffering of faith through the good news of the gospel is capable of inspiring others to boast in Christ. The progress of the gospel is not determined by any circumstances or anyone's motivation because what the Lord has opened, no man can ever shut. The good news of the gospel produces joy for two sides. The joy that is meant has its source only in Christ. Any difficulty in life that a believer experiences will not make him fall away from the Lord, moreover the suffering for the sake of Christ makes him boast in the Lord. True knowledge of the Lord will lead his life to prioritise Christ so that any trouble he faces will be able to make him to continue to live in the joy and hope in the Lord.
Konsep Manusia Baru Berdasarkan Perspektif Paulus Dalam Efesus 4:17\u002D32 Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya Image
Journal article

Konsep Manusia Baru Berdasarkan Perspektif Paulus Dalam Efesus 4:17-32 Dan Implementasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya

Tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, menjelaskan konsepbiblika mengenai manusia baru dalam perspektif Efesus pasal 4:17-32. Kedua,menjelaskan implementasi manusia baru dalam kehidupan orang percaya.Penulisan karya ilmiah ini menggunakan hermeneutika metode eksegesisAlkitab dan penelitian literatur, dan teknik pengumpulan data yang digunakan olehpenulis ialah mengadakan penelitian atau observasi terhadap Alkitab, dan sebagaisumber pendukung yaitu buku-buku, majalah, naskah, program bible study, daneksplorasi internet yang ada hubungannya dengan konsep manusia baru.Adapun kesimpulan karya ilmiah “Konsep Manusia Baru BerdasarkanPerspektif Paulus Dalam Efesus 4:17-32 Dan Implementasinya Dalam KehidupanOrang Percaya” adalah: Pertama, manusia lama adalah manusia yang berjalanberdasarkan pengertiannya sendiri, tidak mengenal Allah, memiliki pikiran yang siasia,pengertiannya digelapkan, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, memilikihati yang degil, hati tumpul, sehingga menyerahkan dirinya kepada hawa nafsu danmengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. Kedua, manusia baru adalahmanusia yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dankekudusan, di mana orang-orang yang percaya kepada Kristus memiliki kedudukanbaru yaitu dari kebinasaan dipindahkan kepada hidup yang kekal dan manusia yangterus diperbaharui serta dipersatukan dengan Kristus. Ketiga, sebagai manusia barudi dalam Kristus, orang percaya tidak lagi menjadi senjata-senjata kelaliman tetapisebaliknya menjadi senjata-senjata kebenaran dan hidup memuliakan Allah.
Kerajaan Allah Menurut Injil\u002DInjil Sinoptik Image
Kerajaan Allah Menurut Injil\u002DInjil Sinoptik Image
Journal article

Kerajaan Allah Menurut Injil-Injil Sinoptik

Gambar Dan Rupa Allah Image
Gambar Dan Rupa Allah Image
Journal article

Gambar Dan Rupa Allah

Iman Kristen Dan Akal Budi Image
Iman Kristen Dan Akal Budi Image
Journal article

Iman Kristen Dan Akal Budi

Suggested For You
Providensia Allah Dan Kehendak Bebas Manusia Image
Journal article

Providensia Allah Dan Kehendak Bebas Manusia

Ketika Allah menciptakan seluruh ciptaan-Nya, Ia menciptakan seturut kehendakdan rencana-Nya. Tidak ada satupun ciptaan yang berada di luar dari penguasaantangan-Nya; Ia berkuasa dan berdaulat penuh terhadap ciptaan-Nya. Khusus dalam bagian ini, penulis lebih banyak menyinggung tentang manusia sebagai ciptaan Allah. Allah mengatur seluruh alam semesta dan yang hidup di dalamnya; Allah mengatur planet-planet sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya, dan Allah mengatur semuanya itu untuk mencapai tujuan-Nya yang kekal.
Read more articles