Recently Published
Most Viewed
Analisis Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Mobil Pribadi Di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo Image
Journal article

Analisis Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Mobil Pribadi Di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo

Memahami perilaku konsumen penting sekali bagi pengusaha, pemasar, maupun biro iklan. Pemahaman bagaimana dan mengapa konsumen melakukan keputusan pembelinya akan dapat membantu pemasar membuat keputusan – keputusan yang tepat dalam pemasarannya.Dalam penelitian ini objek penelitian adalah mobil pribadi, hal ini dikarenakan adanya fenomena yang menarik pada produk ini. Dimana terjadi kenaikan penjualan yang tajam terhadap mobil pribadi terutama mobil pribadi jenis minibus.Inti permaslahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah terdapat benda nyata antara faktor umur, pendidikan, pendapatan, pekerjaan dan faktor gengsi terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pembelian jenis mobil pribadi di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo? (2) Seberapa kuaa tingkat hubungan yang terjadi antara faktor umur , pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan faktor gengsi dengan perilaku konsumen dalam keputusan pembelian jenis mobil pribadi di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo?Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui apakah terdapat beda nyata antara faktor umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan faktor gengsi dengan perilaku konsumen dalam pembelian jenis mobil pribadi di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo? (2) Seberapa kuat tingkat hunbungan yang terjadia antara faktor umur, pendidikan, perkerjaan, pendapatan, dan faktor gengsi terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pembelian jenis mobil pribadai di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo.Kegunaan penelitian ini adalah dapat memberikan masukan yang berhuna sebagai bahan pertimbangan bagi pihak – pihak yang berkepentingan dalam menentukan strategi pemasaran di masa mendatang.Berdasarkan analisa data diperoleh kesimpulan bahawa (1) terdapat beda nyata dan hubungan ynag positif antara tingkat pendapatan dengan perilaku konsumen dalam keputusan pembelian jenis mobil pribadi di Kelurahan gonilan Kabupaten Sukoharjo. Hal ini dibuktikan dengan analisa beda nyata antara pendapatan dengan perilaku konsumen dalam keputusan pembelian jenis mobil pribadi, dimana hasil hitung chi – square X2 hitung13,629, lebih besar dari nilai X2 tabel 12,592, teteapi menunjukan tingkat hubungan yang lemah, dimana ditunjukan dengan hasil analisa koefisien kontingensiyaitu sebesar 0,363. (2) Tidak ada beda nyata antara faktor umur, pendidikan, pekerjaan, da faktor gengsi terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pembelian jenis mobil pribadi di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo.Dari hasil kesimpulan dalampenelitian hal ini dapatlah diajukan saran –saran sebagai berikut : Pihak pengusaha dealer mobil pribadi perlu mengadakan segmentasi pasar berdasarkan tingkat pendapatan konsumen terhadap jenis mobilpribadi, hal ini diketahui bahwa terdapat beda nyata antara ringkat pendapatan konsumen dengan perilaku konsumen dalam keputusan pembelian mobil pribadi. Sehingga pengusaha toko mobil pribadi perlu memberikan pelayanan yang sesuai dengan tingkat penghasilan konsumen, mislnya dengan menyediakan jenis mobil yang sesuai dengan tingkat pendapatan konsumen di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo.
Implementasi Legal Drafting dalam Proses Penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/kota (Studi pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Dprd) Kabupaten Bungo) Image
Journal article

Implementasi Legal Drafting dalam Proses Penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/kota (Studi pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Dprd) Kabupaten Bungo)

Legal Drafting merupakan konsep dasar tentang penyusunan peraturan Perundang-undangan yang berisi tentang naskah akademik hasil kajian ilmiah beserta naskah awal peraturan Perundang-undangan yang diusulkan. Sedangkan pembentukan peraturan Perundang-undangan adalah proses pembuatan peraturan Perundang-undangan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, Perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan. Tegasnya, kegiatan legal drafting adalah dalam rangka pembentukan peraturan Perundang-undangan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi legal drafting dalam proses penyusunan peraturan daerah Kabupaten/Kota di Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo. Selain itu penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan yang dihadapi oleh sekretariat DPRD Kabupaten Bungo dalam mengimplementasikan legal drafting pada proses penyusunan peraturan daerah Kabupaten/Kota. Tujuan terakhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh sekretariat DPRD Kabupaten Bungo untuk mengatasi hambatan mengimplementasikan legal drafting pada proses penyusunan peraturan daerah.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskrptif dengan analisis data kualitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bungo dan staf ahli dan seluruh staf pegawai sekretariat DPRD Kabupaten Bungo. Sedangkan sampel atau unit analisis dalam penelitian ini berjumlah tiga belas orang yang pengambilannya dengan teknik purposive sampling. Untuk mengumpulkan data, observasi dan wawancara dilakukan oleh peneliti. Setelah data terkumpul, data tersebut dianalasis dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi legal drafting dalam proses penyusunan peraturan daerah Kabupaten/Kota di Sekretariat DPRD Kabupaten Bungo yaitu: (1). Perencanaan Peraturan Daerah (2). Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (3). Pengesahan dan Penetapan (4). Pengudangan. Kemudian hambatan yang dihadapi oleh sekretariat DPRD Kabupaten Bungo dalam mengimplementasikan legal drafting pada proses penyusunan peraturan daerah Kabupaten/Kota yaitu: (1). Keterbatasan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dalam perancangan peraturan daerah (2). Pemahaman teknik menyusunan Rancangan Peraturan Daerah yang masih lemah (3). Perda tidak dilengkapi dengan Naskah Akademik. Upaya untuk mengatasi hambatan tersebut adalah 1) Meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan keahlian marancang Peraturan Daerah (2). Meningkatkan kemampuan teknik menyusunan Rancangan Peraturan Daerah. (3). Mencamtumkan Naskah Akademik.
Analisa Swot Jasa Layanan Lembaga Bimbingan Belajar Di Sukoharjo Image
Journal article

Analisa Swot Jasa Layanan Lembaga Bimbingan Belajar Di Sukoharjo

Pancasila sebagai Sumber Hukum Bagi Anti Korupsi dan Menjunjung Hak Asasi Manusia Image
Journal article

Pancasila sebagai Sumber Hukum Bagi Anti Korupsi dan Menjunjung Hak Asasi Manusia

Analisa Swot Jasa Layanan Lembaga Bimbingan Belajar Di Sukoharjo Image
Analisa Swot Jasa Layanan Lembaga Bimbingan Belajar Di Sukoharjo Image
Journal article

Analisa Swot Jasa Layanan Lembaga Bimbingan Belajar Di Sukoharjo

Pancasila sebagai Sumber Hukum Bagi Anti Korupsi dan Menjunjung Hak Asasi Manusia Image
Pancasila sebagai Sumber Hukum Bagi Anti Korupsi dan Menjunjung Hak Asasi Manusia Image
Journal article

Pancasila sebagai Sumber Hukum Bagi Anti Korupsi dan Menjunjung Hak Asasi Manusia

Suggested For You
Perpedaan Persepsi Harapan Konsumen Terhadap Jasa Pelayanan Hotel Mangkuyudan Surakarta Image
Journal article

Perpedaan Persepsi Harapan Konsumen Terhadap Jasa Pelayanan Hotel Mangkuyudan Surakarta

Semakin meningkatnya persaingan di bidang perhotelan, maka industry perhotelan perlu meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk Hotel Mangkuyudan. Sebagai USAha untuk meningkatkan pelayanan maka perlu di ketahui bagaimana perbedaan persepsi konsumen terhadap pelayanan Hotel Mangkuyudan. Berdasarkan hasil pengujian statistik dapat diketahui nilai z hitung untuk masing-masing dimensi adalah sebagai berikut, dimensi fisik – 2,930, dimensi reabilitas – 2,299, dimensi daya tanggap – 3.286, dimensi jaminan – 2.361 dan dimensi empati – 4.376, dari hasil tersebut diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa ada perbedaan (gap) anatara harapan dan persepsi konsumen hotel laweyan, dengan demikian hipotesis pertama bahwa ada perbedaan anatar harapan dan persepsi konsumen di hotel laweyan dapat diterima.Berdasarkan hasil pengujian statistic, juga dapat diketahui bahwa dimensi daya tanggap dan jaminan mempunyan rank negative yang lebih banyak dari pada rank positif, sehingga dapat diambik kesimpulan bahwa pada dua dimensi tersebuh konsumen Hotel Mangkuyudan tidak puas dengan pelayanan yang telah diberikan.
Read more articles