Recently Published
Most Viewed
INGKAR SUNNAH ( Sejarah, Argumentasi, dan Respon Ulama Hadits) Image
Journal article

INGKAR SUNNAH ( Sejarah, Argumentasi, dan Respon Ulama Hadits)

Pertanda munculnya “Ingkar Sunnah” sudah ada sejak masa sahabat, ketika Imran bin Hushain (w. 52 H) sedang mengajarkan hadits, seseorang menyela untuk tidak perlu mengajarkannya, tetapi cukup dengan mengerjakan al-Qur'an saja. Menanggapi pernyataan tersebut Imran menjelaskan bahwa “kita tidak bisa membicarakan ibadah (shalat dan zakat misalnya) dengan segala syarat-syaratnya kecuali dengan petunjuk Rasulullah saw. Mendengar penjelasan tersebut, orang itu menyadari kekeliruannya dan berterima kasih kepada Imran. Sikap penampikan atau pengingkaran terhadap sunnah Rasul saw yang dilengkapi dengan argumen pengukuhan baru muncul pada penghujung abad ke-2 Hijriyah pada awal masa Abbasiyah. Pada masa ini bermunculan kelompok ingkar as-sunnah dan diikuti periode-periode berikutnya dengan bermunculan tokoh-tokoh yangmengingkari keberadaan Sunnah. Siapa saja mereka dan bagaimana respon ulama terhadap mereka akan dibahas dalam tulisan ini.
Ra\u0027yu Sebagai Sumber Hukum Islam Image
Journal article

Ra'yu Sebagai Sumber Hukum Islam

Ra'yu adalah salah satu cara umat Islam untuk menetapkan suatu hukum dari permasalahan-permasalahan kontemporer yang belum didapati dalam Alquran dan Hadis. Manusia memiliki akal yang mampu berfikir secara komprehensif dengan tetap berpegang teguh pada Alquran dan Hadis sebagai bukti keabsahan hasil ra'yu. Namun perlu digarisbawahi bahwa akal dan ra'yu memiliki perbedaan dalam pengertiannya. Akal adalah subjek (alat/pelaku yang melakukan pemikiran), sedangkan ra'yu adalah, suatu hasil/obyek dari proses pemikiran yang bertujuan untuk mencari kebenaran/solusi dari suatu hukum yang tidak ada di dalam Alquran dan hadis.
Suggested For You
An Analysis of Perempuan Berkalung Sorban Novel: Feminist Perspective Image
Journal article

An Analysis of Perempuan Berkalung Sorban Novel: Feminist Perspective

In the patriarchy society, women are viewed to be the second class under men. This study aims at knowing how feminism in Perempuan Berkalung Sorban novel by Abidah El Khalieqy. The purpose of this study are to: 1) describe feminism in novel Perempuan Berkalung Sorban novel, 2) know the groups of feminism in Perempuan Berkalung Sorban novel. This research was qualitative descriptive research method. The results showed: 1) the feminism in Perempuan Berkalung Sorban novel describe a woman' stuggle in getting her existence and rights as a independent human being, and 2) this novel contents liberal feminism and radical feminism.
Read more articles