Recently Published
Most Viewed
Journal article

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Pepatah tak kenal maka tak sayang adalah istilah yang sangat sering sekali digunakan pada percakapan sehari-hari, untuk menyatakan apabila kita tidak mengenal seseorang, maka kita tidak memiliki perhatian kepada orang tersebut. Arti sebenarnya dari pepatah terebut adalah jika kita tidak mengerti atau memahami sesuatu hal/benda maka kita tidak akan tahu arti sebenarnya dan tidak dapat menghargai hal/benda tersebut. Hal tersebut juga berlaku dalam sistem sebuah Perusahan. Banyak pelaku bisnis keluarga yang menganggap bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) dan struktur pengendalian Internal (SPI) serta investasi terkait SIA dan SPI sebagai sesuatu yang tidak penting dalam bisnis, karena toh tanpa SIA dan SPI pun Perusahaan masih bisa berjalan. Hal tersebut memang benar, ibarat sebuah mobil, SIA dan SPI bukanlah bensin, tetapi SIA dan SPI dapat dianalogikan sebagai kemudi dan rem pada sebuah mobil. Tanpa kemudi dan rem, mobil masih bisa berjalan, tetapi jalannya tentu saja tidak dapat diarahkan dan dikendalikan dengan benar. Yang mengarahkan dan mengendalikan dengan benar adalah kemudi dan rem. Demikian juga dalam Perusahaan. Tanpa SIA dan SPI, Perusahaan tentu saja bisa berjalan, tetapi tidak akan dapat diarahkan dan dikendalikan sesuai dengan keinginan pelaku bisnis.
Journal article

Efisiensi Sterilisasi Alat Bedah Mulut Melalui Inovasi Oven Dengan Ozon Dan Infrared

Odontektomi gigi molar rahang bawah yang tumbuh tidak normal merupakan operasi yang paling sering dilakukan pada bagian bedah mulut. Tujuan sterilisasi adalah membunuh semua bentuk mikroorganisme hidup termasuk sporanya pada alat-alat yang disterilkan. Tujuan penelitian ini untuk menilai efisiensi proses sterilisasi dengan pemanasan kering, oven dengan ozon dan infrared sebagai pengendalian infeksi. Penelitian eksperimen laboratoris ini dilakukan di bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Jatinangor. Sterilisasi dilakukan dengan tiga metode, pemanasan kering dengan oven+ozon, pemanasan kering dengan oven+infra merah pada suhu 125°C selama 15 menit, keduanya dipantau dengan Bacillus atrophaeus sebagai indikator biologis, dan autoklafisasi pada 121°C selama 15 menit dengan Geobacillus stearothermophilus sebagai pemantauan biologis, dengan 17 kali pengulangan. Setelah sterilisasi, semua indikator ditanam pada lempeng agar, dan dinilai pertumbuhannya. Jumlah koloni dihitung menggunakan alat penghitung koloni bakteri elektris Stuart. Setiap proses sterilisasi disertai kontrol positif dan negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah autoklafisasi semua spora mati, sebaliknya sterilisasi dengan oven, masih menghasilkan pertumbuhan koloni pada lempeng agar, tetapi setelah 3 kali pengulangan oven+infra merah tidak terdapat pertumbuhan koloni. Pemanasan dengan oven+ozon hanya mengurangi jumlah spora, bahkan sampai 5 kali pengulangan. Pengurangan jumlah koloni berbanding terbalik dengan peningkatan pengulangan. Berdasarkan analisis statistik ternyata perbedaannya sangat bermakna. Simpulan penelitian ini bahwa sterilisasi dengan oven+infra merah akan dicapai setelah 3 kali pengulangan (30-35 menit) dan sterilisasi dengan oven+ozon hanya membunuh bakteri dalam bentuk vegetatif.
Suggested For You
Journal article

Kegunaan Panel Sentuh Aplikasi Ponsel Cerdas Untuk Pengguna Lanjut Usia

Peningkatan populasi orang lanjut usia di dunia telah disadari oleh beberapa pihak, khususnya pemerintah negara maju sperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara Eropa. Dengan banyaknya keterbatasan yang dimiliki oleh orang lanjut usia, maka teknologi informasi mempunyai peran krusial untuk membantu agar mereka dapat hidup lebih mandiri. Beberapa pengembang aplikasi ponsel cerdas sudah membuat aplikasi dengan tema kesehatan, keamanan, komunikasi, dan hiburan yang salh satu target penggunanya adalah orang lanjut usia. Masalah yang muncul adalah banyak aplikasi yang dibuat tidak cocok untuk pengguna lanjut usia karena keterbatasan fisik yang ada. Uji coba dilakukan terhadap pengguna ponsel cerdas untuk kategori usia lanjut usia (berumur 65 tahun keatas) dan pengguna usia muda. Peneliti membandingkan tingkat akurasi pengguna usia lanjut dan usia muda dalam menggunakan aplikasi ponsel cerdas yang memiliki layar sentuh. Dari hasil penelitian ini ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat akurasi penggunaan layar sentuh pada pengguna usia lanjut yaitu posisi target, ukuran target, dan besar layar ponsel.
Read more articles