Recently Published
Most Viewed
Studi Kelayakan Penggunaan Tanah Putih Sebagai Pengganti Agregat Halus (Pasir) Terhadap Kualitas Beton Image
Journal article

Studi Kelayakan Penggunaan Tanah Putih Sebagai Pengganti Agregat Halus (Pasir) Terhadap Kualitas Beton

Keterbatasan material beton dalam hal ini agregat halus (pasir) di berbagai daerah masih menjadi kendala utama, sehingga menyebabkan masyarakat menggunakan hasil alam lainnya sebagai pengganti pasir. Salah satunya di desa Buraen Kabupaten Kupang yang dimana masyarakat desa Buraen Kabupaten Kupang sering menggunakan tanah putih sebagai bahan pengganti pasir dalam campuran beton.Penggunaan tanah putih ini tentunya akan berpengaruh pada campuran beton dan kualitas dari beton yang di hasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan pengaruh tanah putih terhadap kualitas beton.Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah silinder beton dengan ukuran diameter 15 cm, tinggi 30 cm untuk uji kuat tekan dan uji keausan beton sebanyak 45 sampel. Di mana sampel tersebut akan diuji dalam 3 waktu, yaitu 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Sampel – sampel tersebut akan diberi 5 perlakuan persentase pergantian tanah putih terhadap pasir yakni 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Kuat tekan rencana yang ditetapkan adalah sebesar 20 MPa. Kuat tekan beton yang dihasilkan pada umur 28 hari dengan menggunakan tanah putih sebagai pengganti agregat halus beton pada persentase 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% tanah putih berturut-turut sebesar 20.10 MPa, 21.04 MPa, 22.65 MPa, 16.51 MPa, 4.44 MPa dimana persentase optimumnya pada persentase 50%. Sedangkan pada pengujian keausan beton pada persentase pergantian 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% tanah putih berturut-turut nilai keausannya sebesar 37.98%, 42.85%, 40.90%, 45.95%, dan 52.08%. Limitations of concrete materials in this fine aggregate (sand) in various regions is still a major obstacle, causing the public to use other natural products as a substitute of sand. One of them inBuraen Villageof Kupang Regency where villagers often use lime stone as a sand substitute in concrete mixtures. Use of this lime stone will certainly affect the concrete mix and the quality of concrete produced. This study aims to determine the feasibility and effect of the use of lime stone on the quality of concrete.Test specimens used in this study was a concrete cylinder with a diameter of 15 cm, height 30 cm for compressive strength test and wear test as many as 45 samples of concrete. In which samples are to be tested in 3 times, which is 7 days, 14 days, and 28 days. The sample will be given in 5 treatments the percentage change lime stone against the sandthat is 0%, 25%, 50%, 75%, and 100%. Compressive strength of the plan is 20MPa.The resulting concrete compressive strength at 28 days by using a lime stone as a substitute for concrete fine aggregate on the percentage of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% lime stone row at 20.10MPa, 21.04 MPa, 22.65 MPa, 16.51 MPa, 4.44 MPa where the optimum percentage to the percentage of 50%. While the wear testing of concrete on the percentage change of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% lime stone consecutive wear value of 37.98%, 42.85%, 40.90%, 45.95%, and 52.08%.
Perbandingan Metode Bina Marga Dan Metode Pci (Pavement Condition Index) Dalam Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Kaliurang, Kota Malang) Image
Journal article

Perbandingan Metode Bina Marga Dan Metode Pci (Pavement Condition Index) Dalam Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Kaliurang, Kota Malang)

The assessment of pavement condition is needed to establish the appropriatemaintenance program. The methods that usually used to evaluate pavement condition arethe method of Bina Marga and PCI (Pavement Condition Index) method. This study aimsto assess the pavement condition of Kaliurang street with these two methods beingcompared.This study used field research in which the primary data was the result ofpavement condition survey. The priority of pavement maintenance of Bina Marga methodrated from 0 to more than 7, while the PCI rated from 0 to 100.The evaluation results of either Bina Marga or PCI method indicate that thepavement of Kaliurang street still has fair performance but needs some maintenance andrehabilitation.
Analisis Ruas Jalan Rawan Kecelakaan Lalulintas Menggunakan Sistem Informasi Geografis Image
Analisis Ruas Jalan Rawan Kecelakaan Lalulintas Menggunakan Sistem Informasi Geografis Image
Journal article

Analisis Ruas Jalan Rawan Kecelakaan Lalulintas Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Studi Pengembangan Sisi Udara Bandar Udara Mali Kabupaten Alor Untuk Jenis Pesawat Boeing 737\u002D200 Image
Studi Pengembangan Sisi Udara Bandar Udara Mali Kabupaten Alor Untuk Jenis Pesawat Boeing 737\u002D200 Image
Journal article

Studi Pengembangan Sisi Udara Bandar Udara Mali Kabupaten Alor Untuk Jenis Pesawat Boeing 737-200

Pengukuran Kadar Air Tanah Dengan Menggunakan Gypsum Block Image
Pengukuran Kadar Air Tanah Dengan Menggunakan Gypsum Block Image
Journal article

Pengukuran Kadar Air Tanah Dengan Menggunakan Gypsum Block

Suggested For You
Evaluasi Kenerja Jaringan Irigasi Bendungan Tilong Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang Image
Journal article

Evaluasi Kenerja Jaringan Irigasi Bendungan Tilong Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang

Pembangunan Bendungan Tilong untuk memenuhi air baku dan air irigasi. Daerah Irigasi Tilong memiliki luas wilayah layanan irigasi sebesar 1.484 Ha diantaranya luas layanan 233 Ha untuk mengaliri daerah Fatukanutu. Dalam pengoperasiannya, jaringan irigasi mengalami beberapa kerusakan seperti rusaknya tubuh saluran akibat erosi tebing, tanaman liar dan sebagainya, sehingga peneliti ingin mengevaluasi kinerja jaringan irigasi Fatukanutu ditinjau dari aspek fisik, aspek pemanfaatan dan aspek operasional dan pemeliharaan (O & P). Metode yang dilakukan yaitu pengukuran debit inflow-outflow, dan analisis deskriptif jawaban kuesioner yang diuraikan dengan memberi nilai tertentu (skala likert) terhadap setiap variable aspek yang ditinjau. Jaringan Irigasi Fatukanutu di lihat dari aspek fisik memperoleh nilai rata-rata sebesar 2.93, Cukup Baik. Jaringan Irigasi Fatukanutu di lihat dari aspek pemanfaatan memproleh nilai rata-rata sebesar 1.98, Kurang Baik dan efektifitas pengelolaan lahan 45.55 Ha dari luas lahan rencana 233 Ha sebesar 19.55 % yaitu terdapat tiga sub ruas bagian yang difungsikan dan dimanfaatkan dalam pengelolahan lahan yaitu BT1, BFK3 dan BFK4, sedangkan 5 sub bagian lainnya tidak dimanfaatkan untuk pengelolaan lahan yaitu Sub Bagian BFK1, BFK2, BFK 5, BFK6, BFK7. Jaringan Irigasi Fatukanutu di lihat dari aspek O & P memproleh nilai rata-rata sebesar 1.65, Kurang Baik. Kinerja Jaringan Irigasi Fatukanutu secara keseluruhan berdasarkan ketiga aspek tersebut memperoleh nilai sebesar 2.19 Kurang Baik. Tilong dam of development is to fillup main water and irrigation water. Tilong Irrigation has an area of 1,484 ha irrigation services including extensive service area of 233 hectares to flow through Fatukanutu. thelrrigation Network in Fatukanutu has been operated since 2003 to drain the land in Hamlet Fatukanutu. In operation, the irrigation network suffered some damage as a result of damage to the channel bank erosion, weeds and etc, therefore the researchers wanted to evaluate the performance of irrigation networks in Fatukanutu. The performance evaluation is reviewed based on physical aspects, aspects of utilization and operational aspects and maintenance (O & M). The method performed is conducted by inflow-outflow discharge measurements, and descriptive analysis questionnaire described by giving a specific value (scale likert) for each variable aspect reviewed. Fatukanutu irrigation network in full view from the physical aspect has get an average value of 2.93, it was Very Good. Fatukanutu irrigation network in view of the aspects of utilization obtainan average value of 1.98, Less Good and effectiveness of land managemen thas a percentage of 19.55 % or 45.55 hectares of land area of 233 hectares plan where there are three sub-sections and sections that function is used in land management BT1, BFK3 and BFK4, while the other 5 sub-section is not used for land management namely sub-section BFK1, BFK2, BFK5, BFK6, BFK7. Fatukanutu Irrigation network from the aspects of O & M to obtainan average value of 1.65, Less Good. Irrigation Network Performance Fatukanutu overall based on three aspects to obtained a value of 2.19 Less Good.
Penggunaan Batu Apung Dari Kabupaten Lembata Image
Journal article

Penggunaan Batu Apung Dari Kabupaten Lembata

Pengaruh Tindakan Pengawetan Terhadap Sifat Mekanis Kayu Kelapa Image
Journal article

Pengaruh Tindakan Pengawetan Terhadap Sifat Mekanis Kayu Kelapa

Journal article

Kajian Implementasi

Kajian Implementasi Image
Journal article

Analisis Kerapatan Jaringan Stasiun Curah Hujan

Analisis Kerapatan Jaringan Stasiun Curah Hujan Image
Journal article

Pengujian Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Material Pengganti Kayu Dengan Campuran Serat Nilon

Pengujian Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Material Pengganti Kayu Dengan Campuran Serat Nilon Image
Read more articles