Recently Published
Most Viewed
Educational Program Evaluation Using CIPP Model Image
Journal article

Educational Program Evaluation Using CIPP Model

There are many models of evaluation that can be used to evaluate a program. However, the most commonly used is the context, input, process, output (CIPP) evaluation models. CIPP evaluation model developed by Stufflebeam and Shinkfield in 1985. The evaluation context is used to give a rational reason a selected program or curriculum to be implemented. A wide scale, context can be evaluated on: the program's objectives, policies that support the vision and mission of the institution, the relevant environment, identification of needs, opportunities and problems specific diagnosis. Evaluation input to provide information about the resources that can be used to achieve program objectives. Evaluation inputs used to: find a problem solving strategy, planning, and design programs. Evaluation process serves to provide feedback to individuals to account for the activities of the program or curriculum. The evaluation process is conducted by: monitoring sources can potentially cause failure, prepare a preliminary information for planning decisions, and explain the process that actually happened. Product evaluation measure and interpret the achievement of goals. Evaluation of the products also come to: the measurement of the impact of the expected and unexpected. The evaluation is conducted: during and after the program. Stufflebeam and Shinkfield suggest product evaluation conducted for the four aspects of evaluation: impact, effectiveness, sustainability, and transportability. The decision making process is done by comparing the findings / facts contained in context, input, process and product standards or criteria that have been set previously.
Hubungan Karakteristik Wirausaha Terhadap Keberhasilan USAha (Studi Kasus Pada Pengusaha Kecil Di Pekalongan) Image
Journal article

Hubungan Karakteristik Wirausaha Terhadap Keberhasilan USAha (Studi Kasus Pada Pengusaha Kecil Di Pekalongan)

Wirausaha adalah kegiatan menciptakan barang atau jasa melalui proses yang salingberkesinambungan, antara proses produksi sebagai proses inti dengan proses-proses pendukung yaituproses sumber daya manusia, proses perencanaan, proses pemasaran dan proses-proses yang lain.Sedangkan pelaku dari wirausaha disebut Wirausahawan. Para Wirausahawan biasanya memilikikarakter penunjang yang membuat sebuah USAha berhasil atau tidak, sejauh mana karakter tersebutmelekat pada Wirausahawan dan pengaruhnya terhadap keberhasilan mengelola USAha tentunya perludi teliti lebih lanjut.Untuk menjawab pernyataan tersebut serta untuk mengetahui seberapa besar peranankarakteristik Wirausaha terhadap keberhasilan USAha maka perlu diadakan penelitian mengenai"Hubungan Karakteristik Wirausaha terhadap keberhasilan USAha". Penelitian ini dilakukan diPekalongan dengan mengambil sample dari personil pelaku USAha kecil. Metode dalam penelitian iniadalah deskriftif dimana penelitian yang bertujuan memperoleh deskriftif tentang ciri-ciri variabelbebas Karakteristik Wirausaha yang terdiri dari Percaya Diri, Pengambil Resiko, dan Kepemimpinandan Variabel terikat Keberhasilan Usaha.
Suggested For You
Strategi Penggalangan Dana Untuk Pendidikan (Studi Kasus Di Rumah Zakat Dan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa) Image
Journal article

Strategi Penggalangan Dana Untuk Pendidikan (Studi Kasus Di Rumah Zakat Dan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa)

Problem utama yang diangkat dalam penelitian adalah bagaimana strategi penggalangan dana untuk pendidikan formal, yang dilakukan oleh Rumah Zakat (RZ) dan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD). Atas dasar masalah tersebut, maka tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui filosofi penggalangan dana pendidikan, program penggalangan dana pendidikan, implementasi penggalangan dana untuk pendidikan, dan dampak penggalangan dana tersebut bagi penyelenggaraan pendidikan formal berkualitas. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: Pertama, filosofi penggalangan dana untuk pendidikan adalah untuk memberikan pendidikan formal bermutu kepada masyarakat mustahik, sebagai sebuah alternatif social work untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Kedua, program penggalangan dana dirumuskan atas dasar program-program pemberdayaan masyarakat, yang salah satunya adalah program pendidikan formal (Sekolah Juara dan Sekolah SMART). Ketiga, implementasi penggalangan dana terdiri dari penguatan organisasi, edukasi publik, dan galang donasi. Keempat, sebagai dampak dari upaya penggalangan dana tersebut, RZ dan LPI mampu mendirikan dan menyelenggarakan pendidikan formal berkualitas, yaitu Sekolah Juara binaan RZ dan Sekolah SMART Ekselensia binaan LPI DD. Atas dasar temuan tersebut, maka rekomendasi penelitian untuk RZ dan LPI DD adalah perlu dikembangkannya model sekolah inklusi (musahik dan umum) yang sumber dana ZIS dan kemanusiaan non-ZIS.The main problem of this research is how the fundraising strategy conducted by Rumah Zakat (RZ) and Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) for implementing the qualified formal education. Then four main objectives of the research are to explore and analyze the phylosphy of fundraising for education, the fundraising programs for education, the impelementation of fundraising for education, and to explore and analyze the impact of fundraising to the implementation of qualified formal education. This research can be concluded, that: First, the phylosophy of fundraising for education is to give the qualified formal education to mustahik people. This is an alternative of social work to improve their life quality. Second, the fundraising programs were formulated and based on people empowerment programs. The formal education (Sekolah Juara and Sekolah SMART) is one of them. Third, the implemention of fundraising programs for education conducted by RZ and LPI DD consist of institutional enforcement, enhancing public awareness, and giving excellent service. Fourth, as the impact of fundraising programs, either RZ or LPI acquired enough fund to establish and perform the qualified formal education, Sekolah Juara is managed by RZ and Sekolah SMART Ekselensia is managed by LPI DD. Based on the findings above, this research recommends an inklusive school model (for musthik and common people) that should be funded from ZISW and humanity fund.
Read more articles